Jumat, 14 Desember 2018

Ringkasan Jurnal "Tajalliyat As-Shira' fi Al-Adab Al-'Araby Al-Mu'ashir wa Atsaruhu fi Harbi Al-'Arab"


MANIFESTASI KONFLIK DALAM SASTRA ARAB MODERN SERTA PENGARUHNYA PADA PERANG ARAB
(Dari Konflik dan Perselisihan Hingga Budaya Perang dalam Syiir Suriah)

Halimi, M. Faishol & Muhammad Majed Al-Dakhiel

Dalam kurun waktu akhir-akhir ini, kehidupan manusia berjalan dengan penuh masalah dan kekacauan. Salah satu buktinya adalah dengan terjadinya beberapa perang di Timur Tengah seperti Irak, Yaman, Suriah, Tunisia, Palestina dan lain sebagainya. Tujuan jurnal تجليات الصراع في الأدب العربي المعاصر وأثره في حرب العرب ini ditulis salah satunya agar kita mengetahui sebab terjadinya permasalahan dalam teks sastra, latar belakang teks sastra yang diciptakan para sastrawan dalam keadaan perang maupun kesulitan, serta hubungan antara para sastrawan modern, pemerintah dan masyarakat
Syiir sangat dibutuhkan oleh manusia dengan tujuan untuk mengungkapkan peristiwa yang terjadi dalam sehari-harinya. Sastra termasuk syiir tidak bisa dilepaskan dari permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Terlebih bagi para sastrawan, mereka tidak bisa terpisahkan dari lingkungan sosial masyarakat di sekelilingnya. Menurut Izzuddin ismail, ada beberapa posisi dalam puisi kontemporer diantaranya: posisi konfrontasi diri, posisi keterasingan, posisi berkuda, posisi pemberontakan dan posisi sufisme. Dari lima posisi ini yang tampaknya lebih tercermin dalam puisi Arab kontemporer adalah posisi pemberontakan. Posisi ini direpresentasikan dalam ‘puisi perlawanan’. Munculnya puisi perlawanan ini tidak dapat dipisahkan dari kerangka umum krisis sosial dan budaya yang membebani masa kini dan nasib dunia Arab setelah Perang Dunia II.  Di dunia yang penuh konflik dan hancur ini, puisi Arab telah mampu memainkan peran pelopor dan katalisator dalam proyek transformasi budaya dan sosial.
Puisi perlawanan dapat diciptakan oleh penyair yang sadar akan identitas budaya dan peradabannya secara mendalam, yang menantikan kebebasan sejati untuk menghadapi pihak lain serta didasarkan pada realitas budaya dan nilai dari komunitasnya. Puisi perlawanan juga membawa pesan utama untuk membebaskan manusia dari tekanan, dan penindasan di satu sisi. Semangat perlawanan ini tidak terbatas hanya pada manifestasi di bidang puisi, namun juga tercermin dalam bidang cerita, terutama cerita yang dikeluarkan setelah Perang Dunia Kedua. Dengan demikian, semangat perlawanan tidak hanya dipublikasikan demi kepentingan masyarakat umum atau hanya tertuju pada pihak luar (melawan penjajah), tetapi juga terhadap internal (melawan penguasa zalim).
Puisi Suriah telah menyatakan perlawanan sepanjang sejarahnya melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang yang diwakili tanah, yang membawa makna puisi dan makna luar fitur fisik untuk memperoleh dimensi spiritual dan nilai-nilai yang lebih tinggi. Melalui salah satu contoh puisi Suriah karya penyair Omar Abu Risha memimpin semua orang dalam kemanisan dan kekuatan romantis bersama, yang telah tenggelam oleh keindahan alam Suriah dan tanah air Suriah. Ini merupakan pertanda peribahasa, dan membuat "mirage" simbol harapan yang masih bernyanyi tetapi ia tidak mengharapkan keberadaan materialnya. Jika fatamorgana itu seperti sebuah rahasia harapan, mengetahui kebenaran dari fatamorgana itu penting untuk mewujudkan impian yang orang-orang di tanah air sedang impikan, dan ini hanya melalui perjuangan dan perjuangan.
Jadi, hubungan yang dimiliki antara sastra dan kehidupan masyarakat itu sangat kuat dan erat kaitannya. Ketika seorang sastrawan sedang menciptakan suatu karya sastra maka ia tidak bisa terbebas dari apa-apa yang terlintas dalam pikirannya akan suatu keadaan. Hubungan antara sastra dan masyarakat secara khusus mencakup hubungan penulis dan kesadarannya tentang apa yang terjadi di sekitarnya dan mengungkap apa yang dikhususkan untuk masyarakat dan apa yang disembunyikan kepada orang lain. Tidak heran lagi jika kritik sastra mengatakan bahwa sastra mencerminkan realitas sosial dan merupakan cermin kehidupan sosial.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar